saat senja mulai pudar,
sang penerang hilang di makan malam,
angin berhembus begitu kencang,
datang bersama ombak yang berenang,
aku terdiam dalam lamunan,
berangan-angan dengan bayangan,
mencoba bertahan dalam setiap terpaan,
walaupun terkadang bisa menghanyutkan,
ingin rasanya aku pergi lebih cepat di sisiMu,
tapi aku percaya bahwa engkau ingin aku bahagia,
walaupun aku terkadang lupa akan hadirmu,
tapi didalam kalbuku menyebutMu dalam doa,
kuserahkan semua ini kepada sang penentu,
karena ku percaya malam akan menjadi terang,
dengan sinar rembulan
saat siang datang...
badaipun turut hilang,
saat itu kan kuberikan yang terbaik untukMU,,,
demi sang penentu waktu....
0 komentar:
Posting Komentar