Gunung kawah ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk menuju ke kawah ijen, perjalanan akan melintasi keindahan hutan lindung dan perkebunan kopi.
Perjalanan wisata ke kawah ijen, dimulai dari Paltuding yang merupakan sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi- Ijen. Di sepanjang perjalanan, akan terlihat para pengangkut belerang yang sejak pagi telah beraktivitas.
Dari sisni kita akan memahami dan menghargai hidup dan kehidupan. Para perkerja dengan tekun mengangkut belerang dengan beban mencapai berat delapan puluh lima kilogram per sekali angkut. Beban ini luar biasa berat apalagi kalau harus diangkut melalui dinding kaldera yang begitu curam menuruni gunung sejauh tiga kilometer. Penghasilan yang diterima seorang penambang belerang dalam sekali angkut rata-rata lima puluh satu rupiah karena upah angkut per kilogramnya dihargai enam ratus rupiah. Satu orang penambang biasanya hanya mampu membawa satu kali angkut setiap harinya mengingat beratnya pekerjaan dan jalan yang dilalui. Semua penambang akan berkumpul di bangunan bundar kuno peninggalan Belanda yang dikenal dengan “Pengairan Kawah Ijen” yang sekarang disebut sebagai Pos Bundar. Dipos inilah para penambang menimbang muatannya dan mendapatkan secarik kertas tentang muatan dan nilainya.
Setelah kita sampai puncak kawah ijen kita akan melihat Danau kawah ijen merupakan sebuah danau yang terletak di bagian puncak gunung Ijen. arena proses letusan gunung kawah tersebut dipenuhi air sehingga terbentuklah danau kawah yang sangat indah dan menakjubkan. Danau kawah ijen ini airnya berwarna hijau toska dan ber-pH sangat asam. Tidak hanya itu di sebelah tenggara terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau kawah ijen. Tiba di bibir kawah pemandangan menakjubkan akan segera tersaji di depan mata. Sebuah danau hijau dengan diameter sekitar satu kilometer yang berselimutkan kabut dan asap belerang berada jauh dibawah. Dari sini pengunjung bisa melihat penambang-penambang belerang yang berada di dekat danau.
Untuk menuju ke danau, pengunjung harus menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang juga biasanya dilalui oleh para penambang. Sapu tangan basah sangat diperlukan disini karena seringkali arah angin bertiup membawa asap menuju ke jalur penurunan. Air kawah cukup tenang dan berwarna hijau kebiru-biruan. Pemandangan di sana terlihat begitu menakjubkan di pagi hari.
0 komentar:
Posting Komentar